Purnama Adi Putra
Rabu, 08 Juli 2015
Sabtu, 25 April 2015
Jumat, 24 April 2015
Sistem Terdistribusi
SISTEM TERDISTRIBUSI (TERSEBAR)
Arsitektur sistem adalah istilah untuk
menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen komponen yang lebih spesifik
secara terstruktur. Dengan tujuan agar struktur yang dirancang dapat menjawab
kebutuhan saat ini dan nanti.
Sistem
terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu:
Sistem
merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan
membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan atau menjalankan
seperangkat fungsi.
Distribusi merupakan
penyebaran , sirkulasi, penyebaran, pembagian menjadi bagian kecil-kecil.
Jadi
SISTEM TERDISTRIBUSI adalah suatu
kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan
teratur mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan layanan dari dan
kepada pengguna yang terkait di dalamnya
Contoh
sistem terdistribusi, Automatic Banking (teller machine)System
Karakteristik Penting SistemTerdistribusi
1. Pemakaian
bersama sumberdaya
Suatu sistem terdistribusi
memungkinkan pemakaian bersama perangkat keras dan lunak seperti disk, printer,
file, compiler, dll
2. Keterbukaan
Keterbukaan adalah batas
perluasannya dengan cara menambahkan sumber daya yang bukan merupakan hak
pemilik.
3. Konkurensi
Pada sistem terdistribusi, beberapa
proses dapat beroperasi pada saat yang sama pada berbagai komputer di jaringan.
4. Skalabilitas
Sistem terdistribusi dapat diskala
dalam hal kemampuan sistem untuk dapat diupgrade dengan menambahkan sumber daya
baru demi memenuhi tuntutan baru bagi sistem.
5. Toleransi
Kesalahan pada sebagian besar
sistem terdistribusi, layanan yang terdegradasi dapat diberikan ketika terjadi
kegagalan.
6. Transparansi
Transparansi adalah terbukanya
sifat terdistribusi sistem bagi user.
Tipe Arsitektur Sistem
Terdistribusi
•
Arsitektur Multiprosesor
Sistem multiprosesor adalah model sistem
terdistribusi yang paling sederhana yang terdiri dari sejumlah proses yang
dapat berjalan pada beberapa prosesor yang terpisah.
Contoh
: Sistem kontrol lalu lintas multiprosesor
Satu
set sensor terdistribusi mengumpulkan informasi dari aliran lalu lintas dan
memproses informasi secara local sebelum mengirimnya ke ruangan control. Operator
mengambil keputusan dengan memakai informasi ini dan memberi instruksi ke
proses control lampu liantas yang berbeda. Ada proses logika yang terpisah
untuk menangani sensor ruangan control, dan lampu lalu lintas. Dan
proses-proses ini berjalan pada prosesor yang terpisah
•
Arsitektur Client-Server
Model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi komputer sebagaiterminal akses (client) dan pusat pengolahan
dan layanan (server). Klien dan server adalah proses yang berbeda, dapat
dilihat pada gambar :
Model Arsitektur Client-Server :
Two Tier
Arsitektur yang disebut
client server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang
berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu.
a. Thin Client- Thick
Server merupakan arsitektur di mana server menjalankan fungsi lebih banyak
dibandingkan klien
b. Thick Client (Fat
Client)-Thin Server merupakan arsitektur di mana klien mendapatkan peran lebih
banyak dibandingkan server
Three Tier
Arsitektur yang memisahkan antara :
a. Data Management Tier
merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis
data
b. Middle Tier
merupakan komputer server yang dikhususkan menangani aplikasi-aplikasi di mana
prosedur-prosedur dan perhitungan kompleks dieksekusi
c. Presentation Tier merupakan
komputer klien yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data,
mengajukan permintaan layanan ke server dan melihat hasilnya
•
Arsitektur Objek Terdistribusi
Pada
arsitektur ini perbedaan antara klien dan server dihilangkan dan dirancang
sebagai sistem dengan objek yang terdistribusi.Objek didistribusikan pada
sejumlah komputer pada jaringan dan berkomunikasi melalui middleware.Tidak ada
perbedaan antara penyedia layanan dan user layanan.
•
CORBA
CORBA
Pada tahun 1989 object Management group (OMG)dibentuk melakukan standarisasi
terhadap arsitekturaplikasi menggunakan obyek terdistribusi sehinggaaplikasi
yang dibuat oleh sebuah vendor dapatbirenteraksi dengan vendor lainnya dengan
berbagaiperangkat jaringan dan sistem operasi.
CORBA
membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu menjadi
sebuah obyek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode program dan
cara mengaksesnya. CORBA menggunakan interface definition language (IDL) untuk
menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau
obyek lain
Aplikasi
layanan CORBA
Layanan
CORBA
•
Layanan penamaan yang merupakan layanan
direktori yang memungkinkan objek diberi
nama
•
Layanan pengumuman yang memungkinkan
objek memberitahu objek lain bahwa telah terjadi suatu event.
• Layanan transaksi yang mendukung
transaksi atomik dan rollback (kembali ke asal) jika terjadi kesalahan
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Keuntungan Sistem
Terdistribusi
Keuntungan
yang didapatkan dalam menerapkan sistem terdistribusi, antara lain :
· Performance : Kumpulan dari beberapa
prosesor akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang
terpusat. Begitu juga kalau dilihat dari sisi biaya.- Distribution
· Reliability (Fault tolerance) : apabila
salah satu komponen terjadi kerusakan, sistem tetap dapat berjalan
·
Incremental Growth : Mudah dalam
melakukan penambahan komputer/komponen
·
Sharing Data/Resources : Berbagi data
adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi
Permasalahan dalam
Sistem Terdistribusi
Kelemahan
pada sistem terdistribusi adalah :
1. Kesulitan
dalam membangun perangkat lunak . Kesulitan yang akan dihadapi antara lain :
bahasa pemrograman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
2. Masalah
Jaringan : Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan
komputer, maka isu- isu yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi
pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
3. Masalah
Keamanan : Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan
hal yang mutlak, maka muncul masalah- masalah yang berkaitan dengan keamanan
data dll.
Contoh Sistem
Terdistribusi
Berikut
adalah contoh-contoh dari Sistem Terdistribusi
1. Intranet
Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke
internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal
didalamnya.
2. Internet
Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan dapat
berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
3. World
Wide Web Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas infrastuktur
internet dan juga shared resources melalui URL.
4. Mobile
dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar (e.g. GSM) re. Resources
yang dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak,
komputer laptop, ubiquitos computing, handheld devices, PDA, etc
5. Sistem
terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet
-karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara
real time -video, audio, text Multicast contoh: -Teletaching tools
(mbone-based, etc.) -Video-conferencing -Video and audio on demand
6. Contoh
sistem terdistribusi lainnya : Sistem telepon seperti ISDN, PSTN Manajemen
jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan Network File System (NFS)
seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.
Kamis, 23 April 2015
Kampus STMIK Denpasar
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK Denpasar
) merupakan perguruan tinggi yang mengfokuskan diri pada bidang
informatika komputer, STMIK Denpasar pengembangan atau peningkatan
status dari Akademi Manajemen Informatika Komputer Denpasar berdiri
pertengahan tahun 1993, dalam bentuk Akademi disingkat ( AMIK Denpasar
) dengan program Studi Manajemen Informatika jenjang Diploma 3. Sebagai
Perguruan Tinggi dibidang informatika komputer pertama di Bali yang
mendapatkan pengakuan akreditasi pada tahun 2002. melalui perencanaan
strategis yang disusun secara matang dan komprehensif AMIK Denpasar
mengajukan usulan peningkatan status dari Akademi Manajemen Informatika
Dan Komputer (AMIK) Denpasar menjadi Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer (STMIK) Denpasar dengan tambahan satu jurusan
baru yakni program S1 Teknik Informatika dengan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor : 175/D/O/2005.
Eksistensi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Denpasar
kedepan ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut,
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Denpasar perlu secara
terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutan. Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer Denpasar merumuskan visi, misi dan tujuan
penyelenggaraan dan pengembangan sebagai berikut.
Visi
“Sebagai pusat unggulan dalam pengembangan iptek dan sumberdaya manusia dalam bidang penerapan teknologi informasi dan komputer di Indonesia.”.
Misi
Menghasilkan Sumber daya manusia (SDM) yang dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi Informasi dengan berbasis komputer yang mampu bersaing pada era globalisasi.
Sasaran dan strategi pencapaiannya
Sasaran :
a. Pendidikan Ahli Madya (D3- Manajemen Informtika)
a. Pendidikan Ahli Madya (D3- Manajemen Informtika)
- Melaksanakan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif dan profesional.
- Menciptakan lulusan dengan keterampilan yang menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja yang kompeten dalam bidang Teknologi Informasi dan Komputer.
- Menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian, pemerintahan, industri dan instansi-instansi non pemerintah di tingkat nasional dan internasional.
- Lulusan yang mampu mentransformasikan keilmuan dan keahlian dalam dunia kerja.
- Lulusan yang memiliki kemampuan untuk menulis dan menyajikan gagasan secara sistematik.
Strategi :
- Meningkatkan kualitas rekruitmen dosen dan mahasiswa.
- Meningkatkan kompetensi akademik dosen.
- Meningkatkan kemampuan dosen dalam metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik.
- Memperbarui kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan relevansi dengan dunia kerja.
Demikian visi, misi, strategi STMIK Denpasar dalam menyongsong era
globalisasi teknologi informasi, sehingga diharapkan STMIK Denpasar
memilki Kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan sumber daya
manusia di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Sistem Berkas
SISTEM FILE
Pengertian Sistem Berkas
Sistem
berkas merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data
maupun program yang berada dalam system operasi. Terdapat dua bagian penting
dalam system berkas, yaitu :
·
Kumpulan berkas, sebagai tempat penyimpanan
data, serta
·
Struktur direktori, yang mengatur dan
menyediakan informasi mengenai seluruh berkas dalam system
Konsep Dasar Berkas
Komputer
dapat menyimpan informasi ke beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti
magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan
dengan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan dengan sistematika
yang seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik dari media
penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas
dipetakan ke media fisik oleh system operasi. Media penyimpanan ini umumnya
bersifat non-volatile, sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika
terjadi gagal listrik maupun system reboot.
Berkas
adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan
sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari
penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder
kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program
dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau
pun biner. Format berkas juga bias bebas, misalnya berkas teks atau dapat juga
diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan
yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.
Informasi
dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada
banyak beragam jenis informasi yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini
disebabkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sesuai dengan
jenisnya masing-masing. Contohnya :
·
Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke
dalam baris-baris
·
Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi
yang nantinya akan dideklarasikan
·
Object file; merupakan urutan byte yang diatur ke
dalam blok-blok yang dikenali oleh linker dari system
·
Executable file; adalah rangkaian code section
yang dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi
Atribut Pada Berkas
Berkas
diberi nama untuk kenyamanan bagi pengguna dan untuk acuan bagi data yang
terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter.
Beberapa system membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan
sebuah berkas, sementara system yang lain menganggap kedua hal di atas sama.
Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi madiri terhadap
proses, pengguna bahkan system yang membuatnya. Atribut berkas terdiri dari :
·
Nama; merupakan satu-satunya informasi yang
tetap dalam bentuk yang bias dibaca oleh manusia (human-readable form)
·
Type, dibutuhkan untuk system yang mendukung
beberapa type berbeda
·
Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke
lokasi berkas pada device tersebut
·
Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat
itu, baik dalam byte, huruf atau pun blok
·
Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol
akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi berkas
·
Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna;
informasi ini biasanya disimpan untuk :
1.
Pembuatan berkas
2.
Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3.
Penggunaan terakhir berkas
Data tersebut
dapat berguna untuk proteksi, keamanan dan monitoring penggunaan dari berkas.
Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam struktur direktori yang
terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat
non-volatile, sehingga keduanya harus disimpan pada sebuah device dan baru
dibawa bagian per-bagian ke memori pada saat dibutuhkan.
Operasi Pada Berkas
Sebuah
berkas adalah jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara tepat,
perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sistem operasi
menyediakan system calls untuk membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus
dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan system
operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.
·
Membuat sebuah berkas
Ada dua
cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru di dalam system berkas harus di alokasikan untuk
berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat
untuk berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan
lokasinya pada sistem berkas.
·
Menulis pada sebuah berkas
Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call beserta nama
berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada berkas.
Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori untuk mendapatkan lokasi
berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan
berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi
penulisan pada berkas.
·
Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, dapat menggunakan system call beserta
nama berkas di blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari
berkas yang akan dibaca dan system menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana
pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus
diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau
ditulis, kebanyakan system hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis
menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat tempat dan mengurangi
kompleksitas system.
·
Menempatkan kembali sebuah berkas
DIrektori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian dan
mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu
melibatkan proses I/O. Operasi ini sering disebut pencarian berkas.
·
Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tersebut di dalam direktori.
Setelah ditemukan dapat dibebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut
(sehingga dapat digunakan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
·
Memendekkan berkas
Ada suatu
keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi
ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut
tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada
memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi.
Beberapa
informasi yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :
·
Penunjuk berkas
Pada system yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian dari
system call baca dan tulis, system tersebut harus mengikuti posisi dimana
terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap
operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan terpisah dari atribut berkas
yang ada pada disk.
·
Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system harus mengosongkan kembali table berkas
yang dibuka yang digunakan oleh berkas tadi atau tempat di table akan habis.
KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan
system harus menunggu sampai berkas tersebut ditutup sebelum mengosongkan
tempatnya di table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang telah dibuka
dan ditutup dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas menutup berkas
tersebut barulah system dapat mengosongkan tempatnya di table.
·
Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan system untuk mengubah data yang
ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi berka spada disk disimpan di memori
agar menghindari banyak pembacaan pada disk untuk setiap operasi.
Jenis Berkas
Jenis
berkas
|
akhiran
|
fungsi
|
Executable
|
.exe, .com,
.bat, .bin
|
Program yang
siap dijalankan
|
Objek
|
.obj, .o
|
Bahas mesin,
kode terkompilasi
|
Source Code
|
.c, .cc, .pas,
.java, .asm
|
Kode asal dari
berbagai bahasa
|
Batch
|
.bat, .sh
|
Perintah pada
shell
|
Text
|
.txt, .doc
|
Data text,
document
|
Pengolah kata
|
.wpd, .tex,
.doc
|
Format jenis
pengolah data
|
Library
|
.lib, .a, .dll
|
Library untuk
rutin program
|
Print, gambar
|
.ps, .dvi,
.gif
|
Format ASCII
atau biner untuk dicetak
|
Archive
|
.arc, .zip,
.tar
|
Beberapa
berkas yang dikumpulkan
|
Langganan:
Postingan (Atom)