SISTEM TERDISTRIBUSI (TERSEBAR)
Arsitektur sistem adalah istilah untuk
menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen komponen yang lebih spesifik
secara terstruktur. Dengan tujuan agar struktur yang dirancang dapat menjawab
kebutuhan saat ini dan nanti.
Sistem
terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu:
Sistem
merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan
membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan atau menjalankan
seperangkat fungsi.
Distribusi merupakan
penyebaran , sirkulasi, penyebaran, pembagian menjadi bagian kecil-kecil.
Jadi
SISTEM TERDISTRIBUSI adalah suatu
kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan
teratur mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan layanan dari dan
kepada pengguna yang terkait di dalamnya
Contoh
sistem terdistribusi, Automatic Banking (teller machine)System
Karakteristik Penting SistemTerdistribusi
1. Pemakaian
bersama sumberdaya
Suatu sistem terdistribusi
memungkinkan pemakaian bersama perangkat keras dan lunak seperti disk, printer,
file, compiler, dll
2. Keterbukaan
Keterbukaan adalah batas
perluasannya dengan cara menambahkan sumber daya yang bukan merupakan hak
pemilik.
3. Konkurensi
Pada sistem terdistribusi, beberapa
proses dapat beroperasi pada saat yang sama pada berbagai komputer di jaringan.
4. Skalabilitas
Sistem terdistribusi dapat diskala
dalam hal kemampuan sistem untuk dapat diupgrade dengan menambahkan sumber daya
baru demi memenuhi tuntutan baru bagi sistem.
5. Toleransi
Kesalahan pada sebagian besar
sistem terdistribusi, layanan yang terdegradasi dapat diberikan ketika terjadi
kegagalan.
6. Transparansi
Transparansi adalah terbukanya
sifat terdistribusi sistem bagi user.
Tipe Arsitektur Sistem
Terdistribusi
•
Arsitektur Multiprosesor
Sistem multiprosesor adalah model sistem
terdistribusi yang paling sederhana yang terdiri dari sejumlah proses yang
dapat berjalan pada beberapa prosesor yang terpisah.
Contoh
: Sistem kontrol lalu lintas multiprosesor
Satu
set sensor terdistribusi mengumpulkan informasi dari aliran lalu lintas dan
memproses informasi secara local sebelum mengirimnya ke ruangan control. Operator
mengambil keputusan dengan memakai informasi ini dan memberi instruksi ke
proses control lampu liantas yang berbeda. Ada proses logika yang terpisah
untuk menangani sensor ruangan control, dan lampu lalu lintas. Dan
proses-proses ini berjalan pada prosesor yang terpisah
•
Arsitektur Client-Server
Model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi komputer sebagaiterminal akses (client) dan pusat pengolahan
dan layanan (server). Klien dan server adalah proses yang berbeda, dapat
dilihat pada gambar :
Model Arsitektur Client-Server :
Two Tier
Arsitektur yang disebut
client server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang
berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu.
a. Thin Client- Thick
Server merupakan arsitektur di mana server menjalankan fungsi lebih banyak
dibandingkan klien
b. Thick Client (Fat
Client)-Thin Server merupakan arsitektur di mana klien mendapatkan peran lebih
banyak dibandingkan server
Three Tier
Arsitektur yang memisahkan antara :
a. Data Management Tier
merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis
data
b. Middle Tier
merupakan komputer server yang dikhususkan menangani aplikasi-aplikasi di mana
prosedur-prosedur dan perhitungan kompleks dieksekusi
c. Presentation Tier merupakan
komputer klien yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data,
mengajukan permintaan layanan ke server dan melihat hasilnya
•
Arsitektur Objek Terdistribusi
Pada
arsitektur ini perbedaan antara klien dan server dihilangkan dan dirancang
sebagai sistem dengan objek yang terdistribusi.Objek didistribusikan pada
sejumlah komputer pada jaringan dan berkomunikasi melalui middleware.Tidak ada
perbedaan antara penyedia layanan dan user layanan.
•
CORBA
CORBA
Pada tahun 1989 object Management group (OMG)dibentuk melakukan standarisasi
terhadap arsitekturaplikasi menggunakan obyek terdistribusi sehinggaaplikasi
yang dibuat oleh sebuah vendor dapatbirenteraksi dengan vendor lainnya dengan
berbagaiperangkat jaringan dan sistem operasi.
CORBA
membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu menjadi
sebuah obyek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode program dan
cara mengaksesnya. CORBA menggunakan interface definition language (IDL) untuk
menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau
obyek lain
Aplikasi
layanan CORBA
Layanan
CORBA
•
Layanan penamaan yang merupakan layanan
direktori yang memungkinkan objek diberi
nama
•
Layanan pengumuman yang memungkinkan
objek memberitahu objek lain bahwa telah terjadi suatu event.
• Layanan transaksi yang mendukung
transaksi atomik dan rollback (kembali ke asal) jika terjadi kesalahan
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Keuntungan Sistem
Terdistribusi
Keuntungan
yang didapatkan dalam menerapkan sistem terdistribusi, antara lain :
· Performance : Kumpulan dari beberapa
prosesor akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang
terpusat. Begitu juga kalau dilihat dari sisi biaya.- Distribution
· Reliability (Fault tolerance) : apabila
salah satu komponen terjadi kerusakan, sistem tetap dapat berjalan
·
Incremental Growth : Mudah dalam
melakukan penambahan komputer/komponen
·
Sharing Data/Resources : Berbagi data
adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi
Permasalahan dalam
Sistem Terdistribusi
Kelemahan
pada sistem terdistribusi adalah :
1. Kesulitan
dalam membangun perangkat lunak . Kesulitan yang akan dihadapi antara lain :
bahasa pemrograman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
2. Masalah
Jaringan : Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan
komputer, maka isu- isu yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi
pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
3. Masalah
Keamanan : Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan
hal yang mutlak, maka muncul masalah- masalah yang berkaitan dengan keamanan
data dll.
Contoh Sistem
Terdistribusi
Berikut
adalah contoh-contoh dari Sistem Terdistribusi
1. Intranet
Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke
internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal
didalamnya.
2. Internet
Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan dapat
berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
3. World
Wide Web Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas infrastuktur
internet dan juga shared resources melalui URL.
4. Mobile
dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar (e.g. GSM) re. Resources
yang dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak,
komputer laptop, ubiquitos computing, handheld devices, PDA, etc
5. Sistem
terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet
-karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara
real time -video, audio, text Multicast contoh: -Teletaching tools
(mbone-based, etc.) -Video-conferencing -Video and audio on demand
6. Contoh
sistem terdistribusi lainnya : Sistem telepon seperti ISDN, PSTN Manajemen
jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan Network File System (NFS)
seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar