Sabtu, 25 April 2015

Galeri Foto Kampus

  • gambar_1 gambar_1
  • gambar_2 gambar_2
  • gambar_3 gambar_3
  • gambar_4 gambar_4
  • gambar_5 gambar_5
  • gambar_6 gambar_6

Jumat, 24 April 2015

Sistem Terdistribusi



SISTEM TERDISTRIBUSI (TERSEBAR)

Arsitektur sistem adalah istilah untuk menyatakan bagaimana mendefinisikan komponen komponen yang lebih spesifik secara terstruktur. Dengan tujuan agar struktur yang dirancang dapat menjawab kebutuhan saat ini dan nanti.
Sistem terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu:
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan atau menjalankan seperangkat fungsi.
 Distribusi merupakan penyebaran , sirkulasi, penyebaran, pembagian menjadi bagian kecil-kecil.
Jadi SISTEM TERDISTRIBUSI adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di dalamnya

Contoh sistem terdistribusi, Automatic Banking (teller machine)System

Karakteristik Penting SistemTerdistribusi
1.      Pemakaian bersama sumberdaya
Suatu sistem terdistribusi memungkinkan pemakaian bersama perangkat keras dan lunak seperti disk, printer, file, compiler, dll
2.      Keterbukaan
Keterbukaan adalah batas perluasannya dengan cara menambahkan sumber daya yang bukan merupakan hak pemilik.
3.      Konkurensi
Pada sistem terdistribusi, beberapa proses dapat beroperasi pada saat yang sama pada berbagai komputer di jaringan.
4.      Skalabilitas
Sistem terdistribusi dapat diskala dalam hal kemampuan sistem untuk dapat diupgrade dengan menambahkan sumber daya baru demi memenuhi tuntutan baru bagi sistem.
5.      Toleransi
Kesalahan pada sebagian besar sistem terdistribusi, layanan yang terdegradasi dapat diberikan ketika terjadi kegagalan.
6.      Transparansi
Transparansi adalah terbukanya sifat terdistribusi sistem bagi user.

Tipe Arsitektur Sistem Terdistribusi

• Arsitektur Multiprosesor
     Sistem multiprosesor adalah model sistem terdistribusi yang paling sederhana yang terdiri dari sejumlah proses yang dapat berjalan pada beberapa prosesor yang terpisah.
Contoh : Sistem kontrol lalu lintas multiprosesor

Satu set sensor terdistribusi mengumpulkan informasi dari aliran lalu lintas dan memproses informasi secara local sebelum mengirimnya ke ruangan control. Operator mengambil keputusan dengan memakai informasi ini dan memberi instruksi ke proses control lampu liantas yang berbeda. Ada proses logika yang terpisah untuk menangani sensor ruangan control, dan lampu lalu lintas. Dan proses-proses ini berjalan pada prosesor yang terpisah

• Arsitektur Client-Server
Model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagaiterminal akses (client) dan pusat pengolahan dan layanan (server). Klien dan server adalah proses yang berbeda, dapat dilihat pada gambar :

Model Arsitektur Client-Server :
Two Tier

Arsitektur yang disebut client server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu.
a. Thin Client- Thick Server merupakan arsitektur di mana server menjalankan fungsi lebih banyak dibandingkan klien
b. Thick Client (Fat Client)-Thin Server merupakan arsitektur di mana klien mendapatkan peran lebih banyak dibandingkan server
  
Three Tier


 Arsitektur yang memisahkan antara :
a. Data Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis data
b. Middle Tier merupakan komputer server yang dikhususkan menangani aplikasi-aplikasi di mana prosedur-prosedur dan perhitungan kompleks dieksekusi
c. Presentation Tier merupakan komputer klien yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data, mengajukan permintaan layanan ke server dan melihat hasilnya

• Arsitektur Objek Terdistribusi
Pada arsitektur ini perbedaan antara klien dan server dihilangkan dan dirancang sebagai sistem dengan objek yang terdistribusi.Objek didistribusikan pada sejumlah komputer pada jaringan dan berkomunikasi melalui middleware.Tidak ada perbedaan antara penyedia layanan dan user layanan.

• CORBA
CORBA Pada tahun 1989 object Management group (OMG)dibentuk melakukan standarisasi terhadap arsitekturaplikasi menggunakan obyek terdistribusi sehinggaaplikasi yang dibuat oleh sebuah vendor dapatbirenteraksi dengan vendor lainnya dengan berbagaiperangkat jaringan dan sistem operasi.
CORBA membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu menjadi sebuah obyek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode program dan cara mengaksesnya. CORBA menggunakan interface definition language (IDL) untuk menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau obyek lain
Aplikasi layanan CORBA
Layanan CORBA
         Layanan penamaan yang merupakan layanan direktori yang memungkinkan objek  diberi nama
         Layanan pengumuman yang memungkinkan objek memberitahu objek lain bahwa telah terjadi suatu event.
    Layanan transaksi yang mendukung transaksi atomik dan rollback (kembali ke asal) jika terjadi kesalahan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Keuntungan Sistem Terdistribusi
Keuntungan yang didapatkan dalam menerapkan sistem terdistribusi, antara lain :
·    Performance : Kumpulan dari beberapa prosesor akan memberikan kinerja yang lebih baik dari pada komputer yang terpusat. Begitu juga kalau dilihat dari sisi biaya.- Distribution
·    Reliability (Fault tolerance) : apabila salah satu komponen terjadi kerusakan, sistem tetap dapat berjalan
·       Incremental Growth : Mudah dalam melakukan penambahan komputer/komponen
·       Sharing Data/Resources : Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pada kebanyakan aplikasi

Permasalahan dalam Sistem Terdistribusi
Kelemahan pada sistem terdistribusi adalah :
1.      Kesulitan dalam membangun perangkat lunak . Kesulitan yang akan dihadapi antara lain : bahasa pemrograman yang harus dipakai, sistem operasi dll.
2.      Masalah Jaringan : Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer, maka isu- isu yang berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
3.      Masalah Keamanan : Karena pada sistem terdistribusi berbagi data/sumber daya merupakan hal yang mutlak, maka muncul masalah- masalah yang berkaitan dengan keamanan data dll.

Contoh Sistem Terdistribusi
Berikut adalah contoh-contoh dari Sistem Terdistribusi
1.      Intranet Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal didalamnya.
2.      Internet Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
3.    World Wide Web Arsiteketur client/server terbuka yang diterapkan di atas infrastuktur internet dan juga shared resources melalui URL.
4.      Mobile dan sistem komputasi ubiguitos Sistem telepon Celullar (e.g. GSM) re. Resources yang dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitos computing, handheld devices, PDA, etc
5.  Sistem terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet -karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time -video, audio, text Multicast contoh: -Teletaching tools (mbone-based, etc.) -Video-conferencing -Video and audio on demand
6.    Contoh sistem terdistribusi lainnya : Sistem telepon seperti ISDN, PSTN Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.

Kamis, 23 April 2015

Kampus STMIK Denpasar

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK Denpasar ) merupakan perguruan tinggi yang mengfokuskan diri pada bidang informatika komputer, STMIK Denpasar pengembangan atau peningkatan status dari Akademi Manajemen Informatika Komputer Denpasar   berdiri pertengahan tahun 1993, dalam bentuk Akademi disingkat ( AMIK Denpasar ) dengan program Studi Manajemen Informatika jenjang Diploma 3. Sebagai Perguruan Tinggi dibidang informatika komputer pertama di Bali yang mendapatkan pengakuan akreditasi pada tahun 2002. melalui perencanaan strategis yang disusun secara matang dan komprehensif AMIK Denpasar mengajukan usulan peningkatan status dari Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer (AMIK) Denpasar menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Denpasar dengan tambahan satu jurusan baru yakni program S1 Teknik Informatika dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 175/D/O/2005.

Eksistensi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Denpasar kedepan ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Denpasar perlu secara terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Denpasar merumuskan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan dan pengembangan sebagai berikut.

Visi
“Sebagai pusat unggulan dalam pengembangan iptek dan sumberdaya manusia dalam bidang penerapan teknologi informasi dan komputer di Indonesia.”.

Misi
Menghasilkan Sumber daya manusia (SDM) yang dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi Informasi dengan berbasis komputer  yang mampu bersaing pada era globalisasi.

Sasaran dan strategi pencapaiannya
Sasaran :
a. Pendidikan Ahli Madya (D3- Manajemen Informtika)
  1. Melaksanakan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif dan profesional.
  2. Menciptakan lulusan dengan keterampilan yang menjawab kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja yang kompeten dalam bidang Teknologi Informasi dan Komputer.
b. Pendidikan Sarjana (S1- Teknik Informatika)
  1. Menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian, pemerintahan, industri dan instansi-instansi non pemerintah di tingkat nasional dan internasional.
  2. Lulusan yang mampu mentransformasikan keilmuan dan keahlian dalam dunia kerja.
  3. Lulusan yang memiliki kemampuan untuk menulis dan menyajikan gagasan secara sistematik.
Strategi :
  1. Meningkatkan kualitas rekruitmen dosen dan mahasiswa.
  2. Meningkatkan kompetensi akademik dosen.
  3. Meningkatkan kemampuan dosen dalam metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik.
  4. Memperbarui kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan relevansi dengan dunia kerja.

Demikian visi, misi, strategi STMIK Denpasar dalam menyongsong era globalisasi teknologi informasi, sehingga diharapkan STMIK Denpasar memilki Kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan sumber daya manusia di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Sistem Berkas



SISTEM FILE
Pengertian Sistem Berkas
Sistem berkas merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun program yang berada dalam system operasi. Terdapat dua bagian penting dalam system berkas, yaitu :
·         Kumpulan berkas, sebagai tempat penyimpanan data, serta
·         Struktur direktori, yang mengatur dan menyediakan informasi mengenai seluruh berkas dalam system

Konsep Dasar Berkas

Komputer dapat menyimpan informasi ke beberapa media penyimpanan yang berbeda, seperti magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan dengan sistematika yang seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh system operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sehingga kandungan di dalamnya tidak akan hilang jika terjadi gagal listrik maupun system reboot.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Data dari berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas juga bias bebas, misalnya berkas teks atau dapat juga diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.
Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam jenis informasi yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini disebabkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sesuai dengan jenisnya masing-masing. Contohnya :
·         Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris
·         Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi yang nantinya akan dideklarasikan
·         Object file; merupakan urutan byte yang diatur ke dalam blok-blok yang dikenali oleh linker dari system
·         Executable file; adalah rangkaian code section yang dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi

Atribut Pada Berkas
Berkas diberi nama untuk kenyamanan bagi pengguna dan untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara system yang lain menganggap kedua hal di atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yang membuatnya. Atribut berkas terdiri dari :
·         Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bias dibaca oleh manusia (human-readable form)
·         Type, dibutuhkan untuk system yang mendukung beberapa type berbeda
·         Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
·         Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf atau pun blok
·         Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi berkas
·         Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk :
1.      Pembuatan berkas
2.      Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3.      Penggunaan terakhir berkas
Data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan dan monitoring penggunaan dari berkas. Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam struktur direktori yang terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat non-volatile, sehingga keduanya harus disimpan pada sebuah device dan baru dibawa bagian per-bagian ke memori pada saat dibutuhkan.

Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas adalah jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara tepat, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tersebut. Sistem operasi menyediakan system calls untuk membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yang harus dilakukan system operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.
·      Membuat sebuah berkas
Ada dua cara dalam membuat berkas. Pertama, tempat baru di dalam  system berkas harus di alokasikan untuk berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat untuk berkas baru, kemudian direktori tersebut akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
·      Menulis pada sebuah berkas
Untuk menulis pada berkas, kita menggunakan system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan informasi apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori untuk mendapatkan lokasi berkas. Sistem juga harus menyimpan penunjuk tulis pada berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan pada berkas.
·      Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, dapat menggunakan system call beserta nama berkas di blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca dan system menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis menggunakan penunjuk yang sama, hal ini menghemat tempat dan mengurangi kompleksitas system.
·      Menempatkan kembali sebuah berkas
DIrektori yang bertugas untuk mencari berkas yang bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini sering disebut pencarian berkas.
·      Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan dapat dibebaskan tempat yang dipakai berkas tersebut (sehingga dapat digunakan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.
·      Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut dari berkas tetap sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama tetapi panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna untuk menghapus berkas dan membuatnya lagi.

Beberapa informasi yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :
·      Penunjuk berkas
Pada system yang tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian dari system call baca dan tulis, system tersebut harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca dan tulis sebagai penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap operasi pada berkas, maka dari itu harus disimpan terpisah dari atribut berkas yang ada pada disk.
·      Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system harus mengosongkan kembali table berkas yang dibuka yang digunakan oleh berkas tadi atau tempat di table akan habis. KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan system harus menunggu sampai berkas tersebut ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang telah dibuka dan ditutup dan menjadi nol ketika yang terakhir membaca berkas menutup berkas tersebut barulah system dapat mengosongkan tempatnya di table.
·      Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan system untuk mengubah data yang ada pada berkas. Informasi mengenai lokasi berka spada disk disimpan di memori agar menghindari banyak pembacaan pada disk untuk setiap operasi.

Jenis Berkas

Jenis berkas
akhiran
fungsi
Executable
.exe, .com, .bat, .bin
Program yang siap dijalankan
Objek
.obj, .o
Bahas mesin, kode terkompilasi
Source Code
.c, .cc, .pas, .java, .asm
Kode asal dari berbagai bahasa
Batch
.bat, .sh
Perintah pada shell
Text
.txt, .doc
Data text, document
Pengolah kata
.wpd, .tex, .doc
Format jenis pengolah data
Library
.lib, .a, .dll
Library untuk rutin program
Print, gambar
.ps, .dvi, .gif
Format ASCII atau biner untuk dicetak
Archive
.arc, .zip, .tar
Beberapa berkas yang dikumpulkan